Kamis, 04 Juni 2015

EKLAMSI



·         EKLAMSI

 Eklampsi adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam masa persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang atau demam.
      Tanda-tanda dan gejala
Pada umumnya kejang di dahului oleh makin memburuknya preeklampsi dan terjadinya gejala–gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan, mual yang hebat, nyeri di epigastrium dan hiper-refleksi. Bila keadaan ini tidak segera diobati akan timbul kejang. Terutama pada persalinan, bahaya ini besar.
      Komplikasi
      a.      Solusio plasenta.
      b.      Hipofibrinogenia.
      c.      Hemolisis
      d.     Perdarahan otak.
      e.      Kelainan mata, kehilangan penglihatan untuk sementara yang berlangsung sampai 1 minggu, perdarahan kadang-kadang terjadi pada retina. Hal ini merupakan tanda gawat akan terjadinya apofleksia serebri.
      f.       Edema paru.
      g.      Nekrosis hati dll.
Prognosis
Kematian ibu berkisar antara 9,8%-25%, sedangkan kematian bayi berkisar antara 42,2%-48,9%. Bila penderita tidak terlambat dalam pemberian pengobatan , maka gejala perbaikan akan tampak jelas stelah kehamilannya diakhiri. Segera setelah persalinan berakhhir perubahan patofisiologik akan segera pula mengalami perbaikan. Diuresis terjadi 12 jam kemudian setelah persalinan. Keadaan ini merupakan tanda prognosis yang baik, karena hal ini merupakan gejala pertama penyembuhan. Tekanan darah kembali normal dalam beberapa jam kemudian.
Eklampsi tidak mempengaruhi kehamilan berikutnya, kecuali pada janin dari ibu yang sudah mempunyai hipertensi kronik. Prognosis janin pada penderita eklampsi juga tergolong buruk. Seringkali janin mati intrauterin atau mati pada fase neonatal karena memang kondisi bayi sudah sangat inferior.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar