·
EKLAMSI
Eklampsi adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam masa persalinan
atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang atau demam.
Tanda-tanda dan gejala
Pada
umumnya kejang di dahului oleh makin memburuknya preeklampsi dan terjadinya
gejala–gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan, mual yang
hebat, nyeri di epigastrium dan hiper-refleksi. Bila keadaan ini tidak segera
diobati akan timbul kejang. Terutama pada persalinan, bahaya ini besar.
Komplikasi
a. Solusio plasenta.
b. Hipofibrinogenia.
c. Hemolisis
d. Perdarahan otak.
e. Kelainan mata, kehilangan
penglihatan untuk sementara yang berlangsung sampai 1 minggu, perdarahan
kadang-kadang terjadi pada retina. Hal ini merupakan tanda gawat akan
terjadinya apofleksia serebri.
f. Edema paru.
g. Nekrosis hati dll.
Prognosis
Kematian ibu berkisar antara 9,8%-25%, sedangkan kematian bayi berkisar antara 42,2%-48,9%. Bila penderita tidak terlambat dalam pemberian pengobatan , maka gejala perbaikan akan tampak jelas stelah kehamilannya diakhiri. Segera setelah persalinan berakhhir perubahan patofisiologik akan segera pula mengalami perbaikan. Diuresis terjadi 12 jam kemudian setelah persalinan. Keadaan ini merupakan tanda prognosis yang baik, karena hal ini merupakan gejala pertama penyembuhan. Tekanan darah kembali normal dalam beberapa jam kemudian.
Kematian ibu berkisar antara 9,8%-25%, sedangkan kematian bayi berkisar antara 42,2%-48,9%. Bila penderita tidak terlambat dalam pemberian pengobatan , maka gejala perbaikan akan tampak jelas stelah kehamilannya diakhiri. Segera setelah persalinan berakhhir perubahan patofisiologik akan segera pula mengalami perbaikan. Diuresis terjadi 12 jam kemudian setelah persalinan. Keadaan ini merupakan tanda prognosis yang baik, karena hal ini merupakan gejala pertama penyembuhan. Tekanan darah kembali normal dalam beberapa jam kemudian.
Eklampsi
tidak mempengaruhi kehamilan berikutnya, kecuali pada janin dari ibu yang sudah
mempunyai hipertensi kronik. Prognosis janin pada penderita eklampsi juga
tergolong buruk. Seringkali janin mati intrauterin atau mati pada fase neonatal
karena memang kondisi bayi sudah sangat inferior.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar