·
Preeklampsia Ringan
Preeklampsia adalah perkembangan hipertensi, protein pada urin dan
pembengkakan, dibarengi dengan perubahan pada refleks.
Preeklampsia adalah suatu penyakit vasospastik, yang melibatkan banyak sistem dan ditandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi, dan proteinuria (Bobak, dkk., 2005).
Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria.
Preeklampsia adalah suatu penyakit vasospastik, yang melibatkan banyak sistem dan ditandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi, dan proteinuria (Bobak, dkk., 2005).
Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria.
Penyebab
Preeklampsia ialah suatu kondisi yang hanya terjadi pada
kehamilan manusia. Tanda dan gejala timbul hanya selama hamil dan menghilang
dengan cepat setelah janin dan plasenta lahir. ada beberapa faktor resiko
tertentu yang berkaitan dengan perkembangan penyakit: primigravida, grand
multigravida, janin besar, kehamilan dengan janin lebih dari satu, morbid
obesitas. Kira-kira 85% preeklampsia terjadi pada kehamilan pertama.
Preeklampsia terjadi pada 14% sampai 20% kehamilan dengan janin lebih dari satu
dan 30% pasien mengalami anomali rahim yang berat. Pada ibu yang mengalami
hipertensi kronis atau penyakit ginjal, insiden dapat mencapai 25%.
Preeklampsia ialah suatu penyakit yang tidak terpisahkan dari preeklampsia
ringan sampai berat, sindrom HELLP, atau eklampsia.
Pencegahan
Untuk dapat menegakkan diagnosis dini diperlukan pengawasan hamil yang teratur dengan memperhatikan kenaikan berat badan, kenaikan tekanan darah, dan pemeriksaan urin untuk menetukan proteinuria. Untuk mencegah kejadian preeclampsia ringan dapat dilakukan nasehat tentang dan berkaitan dengan preeklampsia
:
a.Diet makanan. Makanan tinggi protein, rendah karbohidrat , cukup vitamin, rendah lemak. Makanan berorientasi pada empat sehat lima sempurna.
b.Cukup istirahat. Istirahat yang cukup pada hamil semakin tua dalam arti bekerja seperlunya dan disesuaikan dengan kemampuan. Lebih banyak duduk atau berbaring kearah punggung janin sehingga aliran darah menuju plasenta tidak mengalami gangguan.
c.Pengawasan antenatal. Bila terjadi perubahan peraan dan gerak janin dalam rahim segera datang ke tempat pemeriksaan.
a.Diet makanan. Makanan tinggi protein, rendah karbohidrat , cukup vitamin, rendah lemak. Makanan berorientasi pada empat sehat lima sempurna.
b.Cukup istirahat. Istirahat yang cukup pada hamil semakin tua dalam arti bekerja seperlunya dan disesuaikan dengan kemampuan. Lebih banyak duduk atau berbaring kearah punggung janin sehingga aliran darah menuju plasenta tidak mengalami gangguan.
c.Pengawasan antenatal. Bila terjadi perubahan peraan dan gerak janin dalam rahim segera datang ke tempat pemeriksaan.
·
Preeklamsi
Berat
Preeklampsia
berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang
ditandai dengan timbulnya tekanan darah tinggi 160/110 mmHg atau lebih disertai
proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
Penyebab
Penyebab penyakit
ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak teori – teori dikemukakan.
Oleh karena itu disebut “penyakit teori” namun belum ada memberikan jawaban
yang memuaskan. Tetapi terdapat suatu kelainan yang menyertai penyakit ini
yaitu :
- Spasmus
arteriola
- Retensi Na
dan air
- Koagulasi
intravaskuler
Walaupun
vasospasme mungkin bukan merupakan sebab primer penyakit ini, akan tetapi
vasospasme ini yang menimbulkan berbagai gejala yang menyertai eklampsia .
Teori yang dewasa ini banyak dikemukakan sebagai sebab preeklampsia ialah
iskemia plasenta. Akan tetapi, dengan teori ini tidak dapat diterangkan semua
hal yang bertalian dengan penyakit itu. Rupanya tidak hanya satu faktor,
melainkan banyak faktor yang menyebabkan preeklampsia dan eklampsia. Diantara
faktor-faktor yang ditemukan sering kali sukar ditemukan mana yang sebab mana
yang akibat.
Pengobatan
mediastinal pasien preeklampsia berat adalah :
a. Segera masuk
rumah sakit.
b. Tirah
baring miring ke satu sisi. Tanda vital perlu diperiksa setiap 30 menit,
refleks patella setiap jam.
c. Infus
dextrose 5% dimana setiap 1 liter diselingi dengan infus RL (60-125 cc/jam) 500
cc.
d. Diet cukup
protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.
e. Pemberian
obat anti kejang magnesium sulfat (MgSO4).
1. Dosis awal
sekitar 4 gr MgSO4) IV (20% dalam 20 cc) selama 1 gr/menit kemasan 20% dalam 25
cc larutan MgSO4 (dalam 3-5 menit). Diikuti segera 4 gram di pantat kiri dan 4
gr di pantat kanan (40% dalam 10 cc) dengan jarum no 21 panjang 3,7 cm. Untuk
mengurangi nyeri dapat diberikan xylocain 2% yang tidak mengandung adrenalin
pada suntikan IM.
2. Dosis
ulang : diberikan 4 gr IM 40% setelah 6 jam pemberian dosis awal lalu dosis
ulang diberikan 4 gram IM setiap 6 jam dimana pemberian MgSO4 tidak melebihi
2-3 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar